Notification

×

Iklan

Iklan

Serangan Siber Diduga Disebabkan Ransomware Brain Chiper, Varian dari Ransomware Lockbit 3.0

Jumat, 28 Juni 2024 | 12:49 WIB Last Updated 2024-07-05T03:35:19Z


Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) menjelaskan server PDNS yang berada di Surabaya, Jawa Timur, mengalami gangguan sejak Kamis (20/06) lalu. Sejumlah layanan publik, termasuk layanan imigrasi, terkendala.


Semula, menurut Juru bicara BSSN, Ariandi Putra, BSSN menemukan upaya menonaktifkan fitur keamanan Windows Defender pada 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB yang menyebabkan aktivitas membahayakan mulai terjadi pada 20 Juni 2024 pukul 00.54 WIB.


Aktivitas membahayakan ini di antaranya melakukan instalasi file berbahaya, menghapus file sistem penting, dan menonaktifkan layanan yang sedang berjalan.


Ariandi Putra menjelaskan aktivitas membahayakan ini akibat serangan siber perangkat keras perusak atau ransomware brain chiper, varian dari ransomware Lockbit 3.0.


“Sampel ransomware selanjutnya akan dilakukan analisis lebih lanjut dengan melibatkan entitas keamanan siber lainnya,” ungkap Ariandi pada Selasa (25/06).


Lockbit merupakan grup peretas dari Rusia. Sebelumnya, mereka mengeklaim menjadi pihak yang bertanggung jawab atas serangan siber yang melumpuhkan semua layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Mei 2023.


Lockbit 3.0 merupakan varian terbaru dari ransomware yang digunakan oleh grup asal Rusia tersebut.


Ransomware adalah sejenis malware – program yang dirancang dengan tujuan untuk merusak atau menyusup ke sistem komputer – yang mengancam korban dengan menghancurkan atau memblokir akses ke data atau sistem penting hingga tebusan dibayar.


Pakar keamanan siber, Teguh Aprianto, mengatakan bahwa saat ini Lockbit merupakan “pemain terbesar” di antara kelompok-kelompok peretas globa


Sebanyak 15% dari seluruh serangan siber di dunia merupakan ulah Lockbit, menurut data Ransom Watch.


“Jadi dia membuat software-nya, lalu dia punya semacam tim yang tugasnya menyerang. Kemudian mereka punya juga afiliatornya. Jadi mereka memang secara sistem itu unik,” kata Teguh.


Ia mengatakan bahwa lembaga Biro Investigasi Federal AS (FBI) pun membentuk satuan tugas khusus untuk mencari dalang-dalang di balik Lockbit. Namun, hingga sekarang belum membuahkan hasil.


Sumber: BBC

Foto: Getty Images

×
Berita Terbaru Update