Notification

×

Iklan

Iklan

Mengenal Covid-19 Varian Delta

Senin, 21 Juni 2021 | 17:49 WIB Last Updated 2021-06-21T10:49:02Z


Varian baru SARS-CoV-2 yang lebih menular berada di balik lonjakan kasus di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Kudus, Jawa Tengah, dan daerah khusus Ibu Kota Jakarta. 

Adapun varian yang dominan terutama adalah B.1.617.2 atau varian Delta yang pertama kali ditemukan di India dan varian B.1.1.7 atau Alpha yang pertama diidentifikasi di Inggris. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari 34 spesimen dari Kudus yang diperiksa menggunakan teknik whole genome sequencing (WGS), 28 di antaranya positif varian Delta. 

Pemeriksaan, ucap Nadia, dilakukan oleh laboratorium Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, sebagaimana dilansir Kompas.id, Senin (14/6/2021).

Terkait Perubahan Nama Menjadi Varian Delta

Terkait perubahan dalam penyebutan nama varian Virus Corona, Kepala Teknis COVID-19 untuk WHO, Van Kerkhove, mengatakan, WHO tidak akan menggantikan nama ilmiah yang menggunakan huruf dan titik.

Alpha, Beta, Kappa, Gamma, dan varian Delta hanya untuk membantu dalam diskusi publik.

Menurut Van Kerkhove, menyebut nama varian virus Corona menggunakan nama negara rentan terhadap kesalahan dalam pelaporan dan dikhawatirkan akan menimbulkan stigmatisasi dan diskriminatif.

"Untuk menghindari hal ini dan menyederhanakan komunikasi publik, WHO mendorong otoritas nasional, media, dan lainnya untuk mengadopsi label baru ini," katanya.

Terlebih setelah Pemerintah India meminta media sosial menghapus konten yang merujuk pada 'varian India'.

Gejala virus corona varian Delta, sebagaimana disampaikan oleh profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di Johns Hopkins Universiy, Dr. Bhakti Hansoti, di antaranya: 

  • Sakit perut 
  • Hilangnya selera makan 
  • Muntah 
  • Mual 
  • Nyeri sendi 
  • Gangguan pendengaran.

Sumber:
×
Berita Terbaru Update