[ www.kesmasonline.blogspot.com ] – Berbagai kegiatan promotif telah dilakukan oleh Tim Nusantara Sehat, baik di lokasi pelayanan kesehatan hingga terjun langsung untuk berinteraksi dengan masyarakat. Salah satunya dilakukan dengan konsep peduli remaja untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan berprestasi. Remaja yang sehat dan berkualitas merupakan modal besar bagi Bangsa.
Berdasarkan data dari Puskesmas Narang tahun 2016, jumlah ibu hamil yang umurnya masuk kategori “terlalu muda” atau < 20 tahun adalah sebanyak 14 orang. Beberapa diantaranya masih berstatus sebagai pelajar bahkan berstatus belum menikah. Seperti yang diketahui, kehamilan yang terlalu muda ini memiliki risiko yang tinggi baik bagi Ibu maupun bagi bayinya.
Selain itu diketahui juga sepanjang tahun 2016 belum ada kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas maupun pihak sekolah di wilayah Kecamatan Satar Mese Barat.
Pihak sekolah pun mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi khusus mengenai kesehatan reproduksi jarang dilakukan. Hal inilah yang mendorong Tim Nusantara Sehat yang berada di Puskesmas Narang untuk bergerak melakukan sosialisasi mengenai kesehatan reproduksi dan bahaya seks bebas pada remaja pada waktu awal kedatangan.
Kegiatan ini diawali dengan melakukan pendekatan di sekolah baik SMP maupun SMA serta organisasi remaja yang berada di wilayah kerja Puskesmas Narang. Kegiatan ini diawali dengan pemberian materi tentang kesehatan alat reproduksi, bahaya melakukan seks bebas dan seks diluar nikah.
Pemateri juga sempat menyinggung mengenai bahaya aktifitas remaja yang suka menonton film porno dan dampaknya yang dapat menyebabkan ketergantungan serta keinginan untuk mencoba setelah menonton. Para remaja tersebut begitu antusias terhadap materi yang diberikan yang ditandai sehingga Pemateri dibanjiri pertanyaan ketika kegiatan berlangsung.
Karena keterbatasan waktu, beberapa siswa juga sempat meminta nomor telepon Pemateri dan menghubungi langsung untuk bertanya seputar materi yang diberikan. Selain materi dalam bentuk penyuluhan, petugas juga memberikan permainan yang menghibur sekaligus bermanfaat bagi para remaja.
Kegiatan ini diakhiri dengan konseling bagi remaja putri mengenai siklus menstruasi, pentingnya menjaga kebersihan terutama selama waktu menstruasi dan sesi “curhat” mengenai masalah kesehatan ataupun masalah lainnya. Semua rangkaian kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar remaja mampu memahami setiap fase perubahan yang akan terjadi selama proses Pubertas, dan mampu mencegah terjadinya kegiatan-kegiatan negative seperti seks diluar nikah dan mencegah kehamilan yang terlalu muda. (YIM)