Jakarta, Sebagian besar orang telanjur merasa 'nyaman'
dengan tubuhnya yang kegemukan, sehingga tetap enggan mengubah pola
makan menjadi lebih teratur dan malas olahraga. Padahal hal ini
berdampak pada risiko kanker.
Studi terbaru yang dilakukan Thomas Jefferson University di Philadelphia, AS bahkan menyebutkan peningkatan risiko kanker kolorektal akibat obesitas mencapai 50 persen.
Menurut para peneliti, obesitas memiliki hubungan dengan menurunnya hormon guanylin. Hormon yang diproduksi oleh epitel usus ini memiliki fungsi sebagai pengendali pertumbuhan tumor. Tanpa hormon guanylin, reseptor-reseptor tersebut menjadi 'bungkam'.
"Dalam studi ini kami menggunakan rekayasa genetika pada tikus dengan diet yang berbeda. Diet tinggi kalori rupanya mematikan kerja hormon penting dalam usus, yang menyebabkan tidak aktifnya sistem penekan tumor," ujar peneliti Scott Waldman, seperti dikutip dari News Max Health, Kamis (21/1/2016).
Waldman menambahkan, penggunaan obat terapi hormon dapat membantu pasien obesitas dengan masalah tersebut. Namun akan jauh lebih baik jika dilakukan perubahan gaya hidup agar dampak yang ada pun menjadi lebih efektif dalam jangka panjang.
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan misalnya mengubah diet, memasukkan jadwal olahraga dalam aktivitas sehari-hari, serta membatasi diri dari pola makan yang tidak beraturan.
Studi terbaru yang dilakukan Thomas Jefferson University di Philadelphia, AS bahkan menyebutkan peningkatan risiko kanker kolorektal akibat obesitas mencapai 50 persen.
Menurut para peneliti, obesitas memiliki hubungan dengan menurunnya hormon guanylin. Hormon yang diproduksi oleh epitel usus ini memiliki fungsi sebagai pengendali pertumbuhan tumor. Tanpa hormon guanylin, reseptor-reseptor tersebut menjadi 'bungkam'.
"Dalam studi ini kami menggunakan rekayasa genetika pada tikus dengan diet yang berbeda. Diet tinggi kalori rupanya mematikan kerja hormon penting dalam usus, yang menyebabkan tidak aktifnya sistem penekan tumor," ujar peneliti Scott Waldman, seperti dikutip dari News Max Health, Kamis (21/1/2016).
Waldman menambahkan, penggunaan obat terapi hormon dapat membantu pasien obesitas dengan masalah tersebut. Namun akan jauh lebih baik jika dilakukan perubahan gaya hidup agar dampak yang ada pun menjadi lebih efektif dalam jangka panjang.
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan misalnya mengubah diet, memasukkan jadwal olahraga dalam aktivitas sehari-hari, serta membatasi diri dari pola makan yang tidak beraturan.
sumber : http://health.detik.com/read/2016/01/21/093015/3123424/763/kegemukan-bisa-tingkatkan-risiko-kanker-kolorektal-masih-malas-olahraga?l992205755