Notification

×

Iklan

Iklan

ANALOGI FUNGSI SERAT

Selasa, 28 April 2015 | 06:45 WIB Last Updated 2015-04-27T23:45:39Z
Tapi ada gak sih penjelasan sederhana tentang fungsi serat?  Memang penjelasan diatas bisa membuat seseorang yang tidak paham fisiologi mendasar akan kebingungan. Baiklah ini saja logika sederhananya. Terkait serat larut semisal, logika pengentalan gula darah dan kolesterol mirip sekali dengan konsep spons saat ia menyerap air.

Bayangkan ada komponen serupa spons tersebut mengalir dalam darah, ia akan menyedot gula darah serta kolesterol ‘jahat’ dan kemudian membawanya sepanjang pembuluh darah menuju tempat dimana ia bisa diproses. Akibatnya gula darah serta kolesterol akan terkonsentrasi secara baik dalam tubuh, tidak berceceran di tempat-tempat tidak diperlukan.
Kalau fungsi serat tidak larut? Mungkin agak sedikit lebih rumit. Tapi bisa juga disederhanakan. Bayangkan sebuah  tube pasta gigi, saat kita konsumsi makanan berserat secara benar, ia akan memenuhi usus seperti layaknya tube pasta gigi yang penuh
Apa yang terjadi saat tube pasta gigi penuh? Anda akan mudah sekali memijit sehingga isinya keluar, cukup dengan tekanan lembut serta pelan, isinya akan segera bergerak keluar.

Hal sama berlaku dalam kerja organ sistem cerna. Usus terutama, dikenal memiliki gerakan memijit yang mirip, biasa disebut dengan gerakan peristaltic, semakin ‘penuh’ isi usus, semakin mudah usus memijit makanan agar bergerak sesuai destinasi yang dituju. Pergerakan makanan secara lancar penting, karena setiap bagian usus memiliki fungsi masing-masing yang sangat signifikan dengan kelangsungan hidup serta kualitas kesehatan.
Usus sehat biasanya memiliki karakter yang halus serta bersifat transparan, ototnya tidak membesar, karena sepanjang dinding usus, ada banyak komponen yang memiliki fungsi masing-masing. Sehingga ia harus terus menerus dalam keadaan ‘halus’ seperti terlihat dalam gambar. Itu sebabnya gerakan peristaltik, harus dipelihara agar bekerja secara lembut dan tidak ‘ngotot’.

Yang rumit adalah, tidak mudah membuat usus penuh, karena rasa kenyang tidak identik makanan yang mampu ‘menggembungkan’ usus layaknya tube pasta gigi dalam keadaan penuh tadi. Makanan berupa daging-daginan, karbohidrat minim serat (nasi putih, bubur), tepung, makanan prosesan, susu cenderung menggumpal dan secara diameter jauh lebih kecil daripada ukuran diameter usus, serta sulit untuk didorong. Akibatnya gerakan peristaltik harus memijat usus secara ekstrim, agak ngotot. Bagaimana logikanya? Lihat saja gambar berikut
Bisa bayangkan betapa sulitnya memijat keluar isi pasta gigi dalam tube yang kosong seperti demikian bukan? Ini yang terjadi saat usus kita dilalui oleh makanan minim serat.


Berita buruk lain adalah, waktu ini terjadi terus menerus, tidak saja makanan akan sulit didorong dan diserap secara baik oleh sistem cerna. Tapi otot pada dinding usus  akan menebal, biasa disebut dengan istilah diverticulosis, saat ini terjadi komponen pada dinding usus akan terganggu oleh penebalan tadi. Fungsinya akan berkurang, bahkan hilang di berbagai bagian. Tonjolan otot juga membuat kemungkinan makanan tersangkut sangat besar, dan gesekan yang muncul mudah membuat luka pada usus.



Kenapa ini bisa terjadi? Sederhana saja sebenarnya. Apabila Anda akrab dengan konsep olahraga, tentu tahu, otot yang distimulasi oleh beban berat cenderung akan membesar secara volume. Bila ini terjadi pada areal muskuloskeletas (otot terkait dengan fungsi struktur tubuh) mungkin efeknya tidak terlalu terasa merugikan. Tapi bila ini terjadi pada fungsi otot organ seperti usus, saat ia bekerja ngotot dan jadi lebih berotot, beritanya jadi lain lagi, jauh dari positif. (erykar.com)


×
Berita Terbaru Update