Notification

×

Iklan

Iklan

Dilema Seorang Ibu Bekerja

Kamis, 13 Februari 2014 | 14:13 WIB Last Updated 2014-02-13T07:17:17Z
Akhir-akhir ini banyak ibu muda yang mengeluhkan kondisinya yang sudah memiliki 1 - 2 orang anak, karena disaat yang bersamaan, ibu muda ini pun bekerja sebagai  pegawai kantoran, termasuk menjadi PNS. Bertumpuk memang beban yang dimiliki seorang perempuan ketika ia telah merubah dirinya menjadi seorang istri bahkan selanjutnya menjadi seorang ibu.

Mengurus anak-anak, suami dan pegawai ditempat ia bekerja, telah menguras semua potensi dalam diri seorang perempuan yang notabene adalah seorang ibu.  Berangkat pagi-pagi ketika si anak masih terlelap tidur, menitipkan anak-anak di kakek dan neneknya, bahkan kalau finansial keluarga cukup, disewalah pengasuh bayi. Disinilah letak dilema seorang ibu, membiarkan anak-anaknya tumbuh besar bukan dalam dekapan, pengamatan, bahkan kasih sayang dirinya, melainkan dari orang di luar dirinya.

Banyak yang beruntung dari mereka, ketika kondisi finansial keluarga mencukupi, walau dirinya harus mundur dari pekerjaan. Namun juga tidak sedikit yang sebenarnya kondisi finasial keluarganya tidak mencukupi. 

Pertimbangan bagi seorang ibu sebelum ia mundur dari pekerjaan : 
  1. Apakah kondisi keuangan keluarga mencukupi ketika harus mundur. Biaya kesehatan dan pendidikan anak-anak ke depan tentulah tidak murah. Jika kita mundur, lalu banyak lingkungan sekitar terbebani dengan kebutuhan kita, sesungguhnya kita telah menimbulkan masalah baru.
  2. Dalam konteks PNS, apakah keluarga besar setuju juga. Karena orang tua ketika melihat perjuangan anaknya untuk tes PNS harus bersaing dengan puluhan bahkan ratusan ribu orang. Tapi ini sih bisa dikesampaingkan, karena yang paling prioritas adalah kondisi keluarga saat ini. Kita tidak bisa hidup dengan terus dihantui bayang-bayang perjuangan masa lalu, disaat yang bersamaan kondisi keluarga saat ini "terancam".
 Demikian yang penulis sampaikan, semoga bermanfaat.






×
Berita Terbaru Update